Airbus Mau Bikin Pesawat Berbahan Bakar Hidrogen


 

Produsen pesawat Airbus memberitahukan akan membuat pesawat memiliki bahan bakar hidrogen pertama. Pesawat ini diperkirakan bisa bekerja pada 2035.


Kepala Eksekutif Airbus Guillaume Faury menjelaskan pesawat yang diberi nama ZEROe sudah mempunyai tiga ide design. Faury ungkap peristiwa ini bisa menjadi peristiwa bersejarah untuk bagian penerbangan.

"Pemakaian hidrogen berpotensi untuk dengan cara relevan kurangi efek iklim penerbangan," lebih Faury, diambil dari BCC, Selasa (22/9/2020).

Tetapi, beberapa analis memperlihatkan bukan kali pertamanya hidrogen disebut untuk penyelamat perjalanan udara kekinian. Riwayat bahan bakar hidrogen untuk industri penerbangan ada di awal era ke-20, tapi musibah Hindenburg di tahun 1937 akhiri masa itu.

Setelah itu pada 2000 sampai 2002, Airbus terjebak dalam project Cryoplane yang didanai Uni Eropa, yang pelajari kelayakan pesawat memiliki bahan bakar hidrogen cair. Tetapi, waktu itu inspirasi itu tidak demikian mendapatkan perhatian. Sekarang Airbus mempunyai keteguhan dalam gagasannya. Hal tersebut ditunjukkan dengan gagasan tiga design pesawat yang sudah dibikin.

Design pertama ZEROe yaitu design turbofan yang bisa bawa sampai 200 penumpang dengan kecepatan lebih dari 2.000 mil. Setelah itu ada ide turboprop yang mempunyai kemampuan serta capaian 50% bertambah rendah dari turbofan. Ide ke-3, tubuh pesawat dengan sayap kombinasi.

Ke-3 pesawat itu akan dibantu oleh mesin turbin gas yang diubah untuk membakar hidrogen cair, serta lewat sel bahan bakar hidrogen bisa membuahkan tenaga listrik. Airbus mengaku supaya idenya sukses, lapangan terbang harus menginvestasikan sebagian besar uang untuk infrastruktur pemenuhan bahan bakar.

"Peralihan ke hidrogen, untuk sumber tenaga penting untuk pesawat ide ini, akan memerlukan aksi tegas dari semua ekosistem penerbangan," kata Faury.

Faury menjelaskan untuk mewujudkan gagasan ini tentu saja memerlukan suport pemerintah serta partner industri penerbangan. Suport itu Airbus percaya dapat menjawab rintangan untuk tingkatkan energi terbarukan serta hidrogen untuk hari esok industri penerbangan.

Design baru Airbus ialah buah dari project riset bersama-sama yang dikeluarkan Airbus dengan EasyJet tahun kemarin untuk menimbang pesawat hibrida serta listrik.

Kepala eksekutif EasyJet Johan Lundgren, menjelaskan maskapainya tetap betul-betul memiliki komitmen untuk penerbangan memiliki bahan bakar hidrogen tentu saja memakai perkembangan tehnologi.

Postingan populer dari blog ini

Why you should wash towels more often

Rangpo city, approximately fifty kilometres (30 kilometers) southern of condition resources Gangtok.

Hereditary variety is actually type in preservation: here is a listing to assist handle lion populaces